Hello, kembali lagi dengan saya
seorang yang sedang mencoba menuangkan isi pikiran ke dalam sebuah tulisan yang
entah apa faedahnya.
Kali ini akan memulai sesuatu
yang berbeda dari minggu lalu, yaitu tentang pikiran-pikiran yang ada pada otak
saya atau bisa disebut #melogic. Alasan menggunakan #melogic adalah singkatan
dari Meita’s Logic. Ya, anggap saja begitu. Oke lah sudah tidak perlu dibahas
lagi.
Bicara tentang motivasi? Apa itu
motivasi? Ada yang tahu?
Dulu, ketika saya kuliah
berkali-kali ada penjelasan tentang motivasi. Motivasi adalah dorongan.
Pengertian panjangnya tida usah saya jelaskan di sini. Pada intinya, motivasi
adalah dorongan.
Nah, seringkali seseorang
membutuhkan motivasi atau dorongan yang membuat dia semakin semangat dalam
menjalani hidup berat di dunia perkuliahan yaitu dengan memiliki seseorang yang
spesial dalam hidupnya. Seringkali, seseorang juga membutuhkan motivator untuk
memotivasi dirinya agar menjadi lebih semangat menjalani hari. Ada juga orang
yang membutuhkan pacar untuk dijadikan motivator.
Pertanyaan saya, perlukah? Coba
deh dijawab.
Perlukah? Oke akan saya jawab
berdasarkan pikiran saya sendiri dan pendapat saya sendiri.
Sebelum menjawab perlu atau tidak
perlu, saya akan membahas dulu tentang motivator. Saya bukan tipikal orang yang
senang menonton acara-acara tentang motivasi dari seorang motivator terkenal.
Alasannya, terkadang apa yang beliau sampaikan itu emm tidaklah rasional.
Maksudnya adalah, hal-hal yang disampaikan dalam kata-kata penuh makna itu
terkadang terasa enak di mulut saja. Ya, aku perpikir itu hanyalah ucapan dan
pada kenyataannya apakah beliau para motivator handal bisa hidup sesempurna
ucapan atau kata-kata motivasinya?
Sepertinya ada, namun ada juga
yang hidupnya tidak seindah kalimat-kalimat yang ia ucapkan. Terkadang, apa
yang diucapkan itu adalah apa yang ia pernah alami dan terkadang tidak sesuai
dengan beberapa orang yang mengalami pengalaman tak serupa dengan beliau.
Sekarang, saya akan mencoba
menjawab pertanyaan perlukah?
Jawaban saya adalah TIDAK!
Alasannya apa? alasannya adalah
yang dapat menyadarkan diri kita, membangkitkan semangat, mengembalikan kita ke
niat awal, kemudian yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu adalah diri
kita sendiri. Paham?
Coba dipikirkan, ketika kalian
selesai menonton acara motivasi atau selesai membaca buku tentang motivasi,
awalnya yang mendorong kalian untuk membaca atau menonton acara itu siapa? Diri
kalian sendirikan? Kemudian, apakah setelah kalian selesai membaca atau
menonton hal tersebut, kalian akan langsung termotivasi dan menuruti kata-kata
sang motivator? Coba pikirkan.
Ada dua kemungkinan. Ya dan
Tidak.
Ya, mengapa Ya? Bisa saja kalian
langsung terpengaruh dengan ucapan atau apapun itu dari sang motivator namun
setelah itu kalian lupa dan hanya bertahan sekejap setelah beberapa hari, semua
akan kembali seperti semula.
Tidak, mengapa Tidak? Karena
tidak ada dorongan dari diri sendiri untuk melakukan seperti apa yang diucapkan
sang motivator. Hasilnya, sia-sia. Sungguh tidak berguna.
Kesimpulannya adalah mungkin
kalian memang butuh motivator yang berguna untuk menstimulus kalian dari luar
dan ucapan yang seolah terkesan luar biasa dan menakjubkan. Akan tetapi pada
dasarnya, motivator diri kalian, diri kita, ya kita sendiri.
Kalau bukan kita yang mendorong
diri kita ya siapa lagi? bukankah begitu?
Seringkali ketika di dunia nyata,
terjadi hal yang tidak sesuai dengan seharusnya. Seseorang diberi asupan-asupan
motivasi agar menjadi lebih semangat dan memiliki tujuan atau melakukan usaha
untuk meraih tujuan itu. Mereka mengatakan “Iya iya saya sanggup untuk ini dan
itu blablabla”, namun mirisnya itu hanya manis di bibir saja. Kenyataan yang
terjadi, mereka tetap sama saja.
Ketika diri sendiri saja tidak
mau mendorong dirinya, ya segala sesuatu akan tetap sama. Apakah kalian masih
membutuhkan motivator? Siapakah motivator terhebat dan yang paling berpengaruh
pada diri kalian? Kalau boleh saya menjawab, motivator yang dimaksud adalah
DIRI KITA SENDIRI. Memang segala sesuatu itu alangkah lebih baik jika dimulai
dari DIRI SENDIRI.
Ah sudah yaa, yang ingin diskusi silahkan. Yang tidak sependapat juga silahkan, Yang sama pendapatnya juga silahkan karena semua orang memiliki pola pikir yang berbeda-beda.
Thank You...
Ah sudah yaa, yang ingin diskusi silahkan. Yang tidak sependapat juga silahkan, Yang sama pendapatnya juga silahkan karena semua orang memiliki pola pikir yang berbeda-beda.
Thank You...
“I don’t need a motivator cause I am a motivator of myself.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar