Jumat, 25 Januari 2019

#Melogic Do you Need Motivators?


Hello, kembali lagi dengan saya seorang yang sedang mencoba menuangkan isi pikiran ke dalam sebuah tulisan yang entah apa faedahnya.

Kali ini akan memulai sesuatu yang berbeda dari minggu lalu, yaitu tentang pikiran-pikiran yang ada pada otak saya atau bisa disebut #melogic. Alasan menggunakan #melogic adalah singkatan dari Meita’s Logic. Ya, anggap saja begitu. Oke lah sudah tidak perlu dibahas lagi.

Bicara tentang motivasi? Apa itu motivasi? Ada yang tahu?

Dulu, ketika saya kuliah berkali-kali ada penjelasan tentang motivasi. Motivasi adalah dorongan. Pengertian panjangnya tida usah saya jelaskan di sini. Pada intinya, motivasi adalah dorongan.

Nah, seringkali seseorang membutuhkan motivasi atau dorongan yang membuat dia semakin semangat dalam menjalani hidup berat di dunia perkuliahan yaitu dengan memiliki seseorang yang spesial dalam hidupnya. Seringkali, seseorang juga membutuhkan motivator untuk memotivasi dirinya agar menjadi lebih semangat menjalani hari. Ada juga orang yang membutuhkan pacar untuk dijadikan motivator.

Pertanyaan saya, perlukah? Coba deh dijawab.

Perlukah? Oke akan saya jawab berdasarkan pikiran saya sendiri dan pendapat saya sendiri.

Sebelum menjawab perlu atau tidak perlu, saya akan membahas dulu tentang motivator. Saya bukan tipikal orang yang senang menonton acara-acara tentang motivasi dari seorang motivator terkenal. Alasannya, terkadang apa yang beliau sampaikan itu emm tidaklah rasional. Maksudnya adalah, hal-hal yang disampaikan dalam kata-kata penuh makna itu terkadang terasa enak di mulut saja. Ya, aku perpikir itu hanyalah ucapan dan pada kenyataannya apakah beliau para motivator handal bisa hidup sesempurna ucapan atau kata-kata motivasinya?

Sepertinya ada, namun ada juga yang hidupnya tidak seindah kalimat-kalimat yang ia ucapkan. Terkadang, apa yang diucapkan itu adalah apa yang ia pernah alami dan terkadang tidak sesuai dengan beberapa orang yang mengalami pengalaman tak serupa dengan beliau.
Sekarang, saya akan mencoba menjawab pertanyaan perlukah?

Jawaban saya adalah TIDAK!

Alasannya apa? alasannya adalah yang dapat menyadarkan diri kita, membangkitkan semangat, mengembalikan kita ke niat awal, kemudian yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu adalah diri kita sendiri. Paham?

Coba dipikirkan, ketika kalian selesai menonton acara motivasi atau selesai membaca buku tentang motivasi, awalnya yang mendorong kalian untuk membaca atau menonton acara itu siapa? Diri kalian sendirikan? Kemudian, apakah setelah kalian selesai membaca atau menonton hal tersebut, kalian akan langsung termotivasi dan menuruti kata-kata sang motivator? Coba pikirkan.

Ada dua kemungkinan. Ya dan Tidak.

Ya, mengapa Ya? Bisa saja kalian langsung terpengaruh dengan ucapan atau apapun itu dari sang motivator namun setelah itu kalian lupa dan hanya bertahan sekejap setelah beberapa hari, semua akan kembali seperti semula.

Tidak, mengapa Tidak? Karena tidak ada dorongan dari diri sendiri untuk melakukan seperti apa yang diucapkan sang motivator. Hasilnya, sia-sia. Sungguh tidak berguna.

Kesimpulannya adalah mungkin kalian memang butuh motivator yang berguna untuk menstimulus kalian dari luar dan ucapan yang seolah terkesan luar biasa dan menakjubkan. Akan tetapi pada dasarnya, motivator diri kalian, diri kita, ya kita sendiri.

Kalau bukan kita yang mendorong diri kita ya siapa lagi? bukankah begitu?

Seringkali ketika di dunia nyata, terjadi hal yang tidak sesuai dengan seharusnya. Seseorang diberi asupan-asupan motivasi agar menjadi lebih semangat dan memiliki tujuan atau melakukan usaha untuk meraih tujuan itu. Mereka mengatakan “Iya iya saya sanggup untuk ini dan itu blablabla”, namun mirisnya itu hanya manis di bibir saja. Kenyataan yang terjadi, mereka tetap sama saja.

Ketika diri sendiri saja tidak mau mendorong dirinya, ya segala sesuatu akan tetap sama. Apakah kalian masih membutuhkan motivator? Siapakah motivator terhebat dan yang paling berpengaruh pada diri kalian? Kalau boleh saya menjawab, motivator yang dimaksud adalah DIRI KITA SENDIRI. Memang segala sesuatu itu alangkah lebih baik jika dimulai dari DIRI SENDIRI.

Ah sudah yaa, yang ingin diskusi silahkan. Yang tidak sependapat juga silahkan, Yang sama pendapatnya juga silahkan karena semua orang memiliki pola pikir yang berbeda-beda.

Thank You...

“I don’t need a motivator cause I am a motivator of myself.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Logika Berkata Rasa

Entah apa yang membuat akhir-akhir ini menjadi gemar membicarakan rasa. Rasa, apa itu rasa? Sebuah karunia dari Tuhan yang begitu kaya. Kar...