Senin, 21 Januari 2019

#Mereview Novel: Hujan Punya Cerita tentang Kita

Cover Novel Hujan Punya Cerita tentang Kita

Hello guys.

Oke gue, emm enaknya gue atau aku atau saya? Ah menyesuaikan saja yaa.
Kali ini gue bakal cerita tentang novel pertama yang gue baca sejak jaman kuliah tahun berapa ya lupa. Pada intinya, dulu main ke Gramedia Jogja sama teman atau sendirian ya dulu, gue juga udah lupa karena gue itu anaknya sering kemana-mana sendiri biar engga tergantung sama orang karena emang kadang lebih nyaman sendiri. Ups, pantes masing single.

Dulu gue engga suka baca buku ataupun novel. Engga suka baca pada intinya. Saat sekolah, ke perpus aja bisa dihitung pakai jari berapa kali gue ke sana. Anti banget sama buku sama novel. Dulu itu gue merasa bahwa membaca buku itu sangat memusingkan dan membuat ngantuk. Nguap everytime. Parah, kan?

Akan tetapi, semua itu berubah sejak mulai terbiasa main ke gramedia. Oh ya, gue ingat sekarang. Gue ke gramedia sama teman gue. Dulu, gue iseng aja nyari novel yang kiranya menarik dan gue baca-baca sekilas di pojokan Gramed lantai tiga dekat jendela kaca itu. Pada akhirnya, gue tertarik sama novel berjudul Hujan Punya Cerita Tentang Kita.

Oke, I will tell my reasons ya. Gue suka hujan, entah mengapa ya suka aja gitu banyak menyimpan kenangan juga dan gue kan jadi penasaran sama novelnya. Pada akhirnya, gue beli dengan harga yang murah asli dulu sekitar enam puluh ribu rupiah atau berapa ya intinya engga mahal.

sinopsis yang bikin gue penasaran

Sampai di kost, gue baca. Engga sampai selesai satu hari, maklumlah ya masih pemanasan baca novel karena selama ini belum pernah baca satu novel pun. Payah gak sih? Pada akhirnya gue baca di rumah karena akhir pekan gue kan mudik. Hehe. Tradisi mahasiswa rantau.

Satu per satu halaman gue baca, gue nikmati setiap kalimat yang dituliskan oleh si penulis yaitu kak Yoana. Gaya bahasa membuat candu. Sederhana namun mengena. Benar-benar tepat gue beli dan baca novel itu pada masanya dulu.

Tentang isi cerita yaitu mengisahkan tentang C I N T A, hehehe. Kisah sederhana, namun mengena. Ya, tentang mahasiswa KKN di daerah Jawa Timur. Cinta lokasi saat KKN karena KKN itu kan (Kisah Kasih Nyata) hahaha. Dan ternyata, apa yang dikisahkan di buku itu banyak terjadi di dunia nyata dimana banyak mahasiswa cinta lokasi saat KKN dan kisah mereka berujung di pelaminan atau kandas di tengah jalan.

Ah, akan tetapi, yang terjadi pada novel itu adalah kisah yang membuat aku merasa “Kok bisa?” huft, ya itulah penulis yang bagus dan cerdas. Tidak membuat cerita yang mudah ditebak jalan ceritanya dan endingnya. Bagus, bagi yang pernah membaca pasti akan sepakat dengan gue. Betul tidak?

Gue tidak akan spoiler lah yaa, tidak baik. Pada intinya ceritanya bagus dan dari novel itu gue belajar beberapa hal bahwa segalanya bisa saja terjadi yang tadinya gak pernah dibayangkan sama sekali pun bisa terjadi dalam hidup kita. Memang manusia memiliki rencana-rencana indah dalam hidupnya akan tetapi, ketika Tuhan sudah berkehendak lain, manusia bisa apa? ya hanya bisa menjalani dengan baik dan mencoba untuk ikhlas menerima kehendak Tuhan. Benarkah begitu?

Ah, suatu karya yang bagus dan membuat gue jadi suka baca novel dan menulis cerita pendek di blog pada masanya dan menulis novel di wattpad pada masanya. Novel Hujan Punya Cerita tentang Kita juga menjadikan gue merasa bahagia dan semakin menikmati hujan. Mengapa? Bagi gue hujan itu mendamaikan sekaligus menakutkan.

Hujan juga menjadi saksi kedekatan gue sama dia yang sampai saat ini kadang masih gue rindukan. Hujan juga menjadi saksi awal perpisahan gue sama dia yang lain. Hujan juga menjadi saksi perjuangan gue dan dia yang lainnya lagi saat ingin sekedar menonton klub idola kami. Pada intinya, hujan juga punya cerita tentang aku dan mereka.

Sudah yaa, terimakasih sudah membaca dan sampai jumpa dikesempatan lainnya.

“Buat apa menjalin kisah kasih lama dengan seseorang jika pada akhirnya seseorang itu berada di pelaminan dengan orang yang berbeda.”

"Bagiku hujan memiliki dua sisi yang berlawanan, terkadang mendamaikan dan terkadang menakutkan. Namun demikian, hujan selalu menyimpan kenangan di setiap titik yang menghujam membasahi bumi. Pada dasarnya, aku menyukai hujan dan setiap kenangan tentangnya maupun tentang dia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Logika Berkata Rasa

Entah apa yang membuat akhir-akhir ini menjadi gemar membicarakan rasa. Rasa, apa itu rasa? Sebuah karunia dari Tuhan yang begitu kaya. Kar...