Cover Novel Hujan Punya Cerita tentang Kita
Hello guys.
Oke gue, emm enaknya gue atau aku atau saya? Ah menyesuaikan
saja yaa.
Kali ini gue bakal cerita tentang novel pertama yang gue baca
sejak jaman kuliah tahun berapa ya lupa. Pada intinya, dulu main ke Gramedia
Jogja sama teman atau sendirian ya dulu, gue juga udah lupa karena gue itu
anaknya sering kemana-mana sendiri biar engga tergantung sama orang karena
emang kadang lebih nyaman sendiri. Ups,
pantes masing single.
Dulu gue engga suka baca buku ataupun novel. Engga suka baca
pada intinya. Saat sekolah, ke perpus aja bisa dihitung pakai jari berapa kali
gue ke sana. Anti banget sama buku sama novel. Dulu itu gue merasa bahwa
membaca buku itu sangat memusingkan dan membuat ngantuk. Nguap everytime. Parah, kan?
Akan tetapi, semua itu berubah sejak mulai terbiasa main ke
gramedia. Oh ya, gue ingat sekarang. Gue ke gramedia sama teman gue. Dulu, gue
iseng aja nyari novel yang kiranya menarik dan gue baca-baca sekilas di pojokan
Gramed lantai tiga dekat jendela kaca itu. Pada akhirnya, gue tertarik sama
novel berjudul Hujan Punya Cerita Tentang Kita.
Oke, I will tell my
reasons ya. Gue suka hujan, entah mengapa ya suka aja gitu banyak menyimpan
kenangan juga dan gue kan jadi penasaran sama novelnya. Pada akhirnya, gue beli
dengan harga yang murah asli dulu sekitar enam puluh ribu rupiah atau berapa ya
intinya engga mahal.
sinopsis yang bikin gue penasaran
Sampai di kost, gue baca. Engga sampai selesai satu hari,
maklumlah ya masih pemanasan baca novel karena selama ini belum pernah baca
satu novel pun. Payah gak sih? Pada akhirnya gue baca di rumah karena akhir
pekan gue kan mudik. Hehe. Tradisi mahasiswa rantau.
Satu per satu halaman gue baca, gue nikmati setiap kalimat
yang dituliskan oleh si penulis yaitu kak Yoana. Gaya bahasa membuat candu.
Sederhana namun mengena. Benar-benar tepat gue beli dan baca novel itu pada
masanya dulu.
Tentang isi cerita yaitu mengisahkan tentang C I N T A,
hehehe. Kisah sederhana, namun mengena. Ya, tentang mahasiswa KKN di daerah
Jawa Timur. Cinta lokasi saat KKN karena KKN itu kan (Kisah Kasih Nyata)
hahaha. Dan ternyata, apa yang dikisahkan di buku itu banyak terjadi di dunia nyata
dimana banyak mahasiswa cinta lokasi saat KKN dan kisah mereka berujung di pelaminan atau kandas di tengah jalan.
Ah, akan tetapi, yang terjadi pada novel itu adalah kisah
yang membuat aku merasa “Kok bisa?” huft, ya itulah penulis yang bagus dan
cerdas. Tidak membuat cerita yang mudah ditebak jalan ceritanya dan endingnya.
Bagus, bagi yang pernah membaca pasti akan sepakat dengan gue. Betul tidak?
Gue tidak akan spoiler
lah yaa, tidak baik. Pada intinya ceritanya bagus dan dari novel itu gue
belajar beberapa hal bahwa segalanya bisa saja terjadi yang tadinya gak pernah
dibayangkan sama sekali pun bisa terjadi dalam hidup kita. Memang manusia
memiliki rencana-rencana indah dalam hidupnya akan tetapi, ketika Tuhan sudah
berkehendak lain, manusia bisa apa? ya hanya bisa menjalani dengan baik dan
mencoba untuk ikhlas menerima kehendak Tuhan. Benarkah begitu?
Ah, suatu karya yang bagus dan membuat gue jadi suka baca
novel dan menulis cerita pendek di blog pada masanya dan menulis novel di
wattpad pada masanya. Novel Hujan Punya Cerita tentang Kita juga menjadikan gue
merasa bahagia dan semakin menikmati hujan. Mengapa? Bagi gue hujan itu
mendamaikan sekaligus menakutkan.
Hujan juga menjadi saksi kedekatan gue sama dia yang sampai
saat ini kadang masih gue rindukan. Hujan juga menjadi saksi awal perpisahan
gue sama dia yang lain. Hujan juga menjadi saksi perjuangan gue dan dia yang
lainnya lagi saat ingin sekedar menonton klub idola kami. Pada intinya, hujan
juga punya cerita tentang aku dan mereka.
Sudah yaa, terimakasih sudah membaca dan sampai jumpa
dikesempatan lainnya.
“Buat apa menjalin
kisah kasih lama dengan seseorang jika pada akhirnya seseorang itu berada di
pelaminan dengan orang yang berbeda.”
"Bagiku hujan memiliki dua sisi yang berlawanan, terkadang mendamaikan dan terkadang menakutkan. Namun demikian, hujan selalu menyimpan kenangan di setiap titik yang menghujam membasahi bumi. Pada dasarnya, aku menyukai hujan dan setiap kenangan tentangnya maupun tentang dia."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar